tips beli kalung

Panduan Beli Kalung Berlian Lab-Grown: 8 Tips Agar Tidak Salah Pilih

Tips beli kalung berlian, terutama yang menggunakan lab diamond, semakin menjadi pilihan favorit di pasaran. Popularitas ini tidak lepas dari kombinasi antara keindahan, sustainability, serta harga yang lebih terjangkau daripada traditional diamond

Namun, membeli diamond necklace tidak boleh sembarangan. Mulai dari ukuran hingga desain harus kamu pertimbangkan dengan cermat. Jagi, bagaimana cara memastikan kalung yang kamu pilih benar-benar tepat? Yuk, kita cari tahu lebih jauh.

1. Memilih Shape Diamond

Tips beli kalung

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum beli kalung lab-grown diamond adalah menentukan bentuk atau shape diamond yang anda inginkan. Pada terms lab-grown diamond, diamond shape sama dengan diamond cut.

Anda dapat memilih berbagai opsi diamond cut seperti round, oval, pear, emerald, princess, dan marquise cut. Kalung berlian lab-grown dengan round cut mungkin adalah desain paling klasik di antara semua variasi yang tersedia.

2. Menentukan Berat Carat-nya

Tips beli kalung

Saat memilih diamond atau berlian untuk kalung, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan berat total kalung tersebut. Setelah berat total ditetapkan, barulah berat karat dari berlian-berlian kecil yang akan digunakan pada kalung dihitung. Proses ini memastikan proporsi dan tampilan kalung tetap seimbang dan estetis.

Salah satu keuntungan memilih lab-grown diamond untuk necklace Anda adalah fleksibilitas dalam memesan berlian dengan jumlah dan ukuran yang seragam. Misalnya, jika Anda menginginkan 10 berlian dengan berat masing-masing 1,00 carat, totalnya akan tepat 10 carat. 

Tidak hanya itu, Anda juga bisa memastikan semua berlian tersebut memiliki tingkat kejernihan (clarity) yang sama persis. Hal ini jarang bisa dicapai dengan berlian alami karena perbedaan alami yang terjadi selama proses pembentukan di alam.

3. Memilih Material Kalung

Tips beli kalung

Baik itu diamond, pendant, maupun rantai yang akan menggantung di lehermu selama kamu memakainya, pastikan untuk memilih material atau logam yang sesuai dengan tone kulit dan image yang mau kamu tampilkan. Kamu bisa mengacu pada penjelasan berikut.

Kalung Emas

  • Emas Kuning / Yellow Gold: Memberikan nuansa hangat pada berlian dan menciptakan kombinasi yang klasik dan menawan. Pilihan klasik ini membuatmu terlihat hangat dan agak vintage yang cocok untuk berbagai warna kulit.

  • Emas Rose / Rose Gold: Menawarkan kesan feminin dan lembut, serta kesan warm dan lebih romantis dari yellow gold.

  • Emas Putih / White Gold: Dengan rona netral dan berkilau, emas putih memberikan tampilan elegan dan membantu berlian tampak lebih mencolok karena kontras warnanya. Ideal untuk formal looks.

Kalung Platinum

Logam platinum dikenal sebagai material mewah dengan tampilan netral yang mirip dengan emas putih. Berlian yang dipasang pada platinum akan memancarkan kilau maksimal dan tampil menonjol. Namun, harga platinum yang lebih tinggi membuatnya menjadi pilihan eksklusif bagi sebagian orang.

Kalung Perak

Logam silver atau perak memberikan alternatif yang lebih terjangkau dengan kilau alami. Meskipun lebih jarang digunakan untuk berlian besar, perak tetap menjadi pilihan menarik untuk desain yang lebih simpel dan elegan.

Setiap logam memiliki karakteristik unik yang dapat mempengaruhi tampilan akhir berlian, menjadikannya lebih hidup dan sesuai dengan preferensi pemakainya.

4. Menentukan Ukuran Kalung (Length)

Sebelum beli kalung berlian, pastikan kamu tahu panjang necklace yang kamu mau. Perhatikan Necklace Size Chart di bawah ini untuk membantu Anda memahami dan memperkirakan panjang kalung yang diinginkan.

Panduan ukuran kalung

Berikut adalah berbagai ukuran kalung (length) dan istilah yang umum digunakan untuk mendeskripsikannya:

  1. Choker (35-40 cm / 14-16 inci)

    • Kalung pendek yang pas di sekitar pangkal leher.

    • Sering dipakai untuk gaya kasual atau acara formal dengan desain minimalis atau berlian kecil.

  2. Princess (45-50 cm / 18-20 inci)

    • Panjang kalung standar yang jatuh tepat di bawah tulang leher.

    • Cocok untuk liontin kecil atau desain sederhana. Ideal untuk pemakaian sehari-hari maupun formal.

  3. Matinee (55-60 cm / 22-24 inci)

    • Kalung ini lebih panjang dan jatuh di atas area dada.

    • Biasanya dipakai untuk acara semi-formal dan cocok dipadukan dengan pakaian berkerah rendah.

  4. Opera (70-85 cm / 28-34 inci)

    • Kalung panjang yang mencapai bagian tengah dada atau lebih rendah.

    • Bisa dikenakan dalam satu lapis atau digandakan untuk menciptakan tampilan berlapis. Cocok untuk acara formal atau tampilan klasik.

  5. Rope (lebih dari 90 cm / 36+ inci)

    • Kalung yang sangat panjang, sering kali mencapai pinggang.

    • Bisa dipakai dalam beberapa lapisan atau diikat menjadi simpul untuk tampilan yang unik dan elegan.

5. Menentukan Ukuran Kalung (Width)

Lebar sebuah kalung berlian bervariasi tergantung pada desain dan ukuran berlian yang digunakan. Secara umum, lebar ini merujuk pada bagian rantai atau area utama kalung tempat berlian dipasang.

Lebar kalung juga berarti ketebalan chain atau rantai-nya, yang juga akan berdampak secara langsung pada berat necklace. Berikut ini size chart perbandingan weight, width, dan length necklace chain:

Kalung berlian hadir dalam berbagai gaya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan:

  • Lebar Tipis dan Minimalis: Desain ini lebih halus dan sederhana, cocok untuk pemakaian sehari-hari atau bagi yang menyukai tampilan elegan namun tidak mencolok.

  • Lebar Lebih Besar dan Mencolok: Dengan berlian berukuran lebih besar, desain ini tampil lebih mewah dan berani. Biasanya cocok untuk acara spesial atau sebagai statement piece yang menarik perhatian.

Pemilihan lebar kalung kembali pada selera pribadi dan gaya hidup Anda. Apakah Anda lebih suka desain yang understated dan anggun, atau yang lebih mencuri perhatian? 

6. Memilih Desain Pendant

Cara memilih kalung berikutnya adalah menentukan desain pendant yang tepat. Berikut adalah beberapa desain yang paling umum.

  • Solitaire, yang menonjolkan satu main stone tanpa hiasan tambahan. Sangat minimalis dan klasik.

  • Halo: Main diamond-nya dikelilingi oleh berlian kecil lainnya, menciptakan ilusi berlian yang lebih besar. Kesannya glamor dan cocok untuk formal occasion.

  • Cluster: Berlian-berlian kecil disusun rapat dalam satu formasi sehingga menyerupai berlian yang lebih besar. Biasanya membentuk pola tertentu, seperti bunga, bintang, atau lingkaran. Tidak ada berlian utama yang dominan, sehingga memberikan ilusi seakan-akan ada satu berlian besar karena pantulan cahaya dari berlian kecil yang berdekatan.

  • Pavé: Berlian-berlian kecil dipasang berjejer rapat di atas permukaan logam, sehingga logamnya hampir tidak terlihat. Bisa memiliki berlian utama yang dikelilingi oleh berlian pavé kecil atau seluruh pendant yang hanya berisi pavé berlian kecil.

Kalau kamu suka tampilan sederhana, pendant solitaire dengan ukuran ideal kalung wanita yang pas di leher akan jadi pilihan yang tepat. Sementara untuk tampil bold, maka desain halo atau pavé mungkin akan lebih cocok.

7. Memilih Chain Settings

Untuk kalung liontin berlian lab-grown, memilih jenis rantai yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan keindahan dan daya tahan liontin tersebut. Berikut adalah beberapa jenis rantai yang paling sering digunakan, berdasarkan referensi Market Square Jewelers:

  1. Cable Chain – Rantai ini memiliki desain sederhana berupa lingkaran-lingkaran kecil yang saling terhubung, menjadikannya pilihan klasik untuk necklace anda. Desainnya yang minimalis tidak akan mengalihkan perhatian dari liontin, cocok untuk tampilan elegan sehari-hari. Kebanyakan jenis necklace menggunakan desain cable chain.

  2. Box Chain – Rantai ini memiliki bentuk kotak-kotak kecil, menawarkan ketahanan yang baik serta tampilan modern. Karena strukturnya yang kuat, box chain sangat ideal untuk liontin berlian lab-grown, terutama jika liontin cukup besar.

  3. Rope Chain – Dengan desain seperti tali yang memutar, rope chain memberikan kilau tambahan berkat permukaannya yang kompleks. Jenis ini sering digunakan untuk tampilan yang lebih glamor, namun tetap kokoh untuk mendukung liontin.

  4. Singapore Chain – Desainnya berupa simpul yang saling terjalin dengan pola twist, memberikan kilau yang dinamis dan fleksibilitas tinggi. Ini menjadi pilihan populer karena menawarkan kombinasi keanggunan dan kenyamanan.

  5. Figaro Chain – Memiliki pola khas berupa kombinasi lingkaran kecil dan besar, figaro chain memberikan sentuhan gaya yang unik. Namun, rantai ini lebih cocok untuk liontin dengan desain sederhana agar tidak terlihat terlalu ramai.

Memilih rantai bergantung pada ukuran, berat, dan gaya liontin berlian Anda. Cable chain dan box chain adalah pilihan paling serbaguna untuk liontin lab-grown karena kekuatan dan desainnya yang netral. Jika Anda menginginkan tampilan lebih mencolok, rope chain atau Singapore chain bisa menjadi opsi menarik.

8. Menyesuaikan Dengan Budget

Menentukan anggaran membantu Anda memahami batas yang ingin dicapai. Kabar baiknya, lab-grown diamond menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan berlian alami dengan kualitas yang setara. Dengan begitu, Anda bisa menghemat lebih banyak untuk kebutuhan lainnya atau menyisihkan dana untuk membuat kalung custom sesuai preferensi Anda!

Sudah siap beli lab grown diamond necklace? Yuk, kunjungi VUE, ada banyak koleksi kalung dan pendant lab diamond yang 100% original dan berkualitas. Semua tersedia dengan harga yang affordable, dan bahkan bisa custom juga loh. Temukan koleksi kalung favoritmu sekarang juga!

Baca juga: Panduan Lengkap untuk Memilih Bentuk Berlian: Dari Round hingga Asscher

Referensi

Mora, Martin. “The Beauty of Lab Grown Diamond Necklace and Tips to Buy Them.” Loose Grown Diamond, 2 June 2023, https://www.loosegrowndiamond.com/lab-grown-diamond-necklace/.

“Necklace Size Chart & Guide | The Jewellery Room.” The Jewellery Room, https://thejewelleryroom.com/pages/size-guide-necklaces.

Jewelers, Market. “The Big Guide to Chain Types.” Market Square Jewelers, https://www.marketsquarejewelers.com/blogs/msj-handbook/the-big-guide-to-chain-types.