Kalung emas selalu jadi simbol prestise dan investasi untuk bergaya. Harga emas di Indonesia sendiri terus naik sepanjang tahun 2024 lalu hingga 29,5%. Tak heran peminatnya terus bertambah.
Namun, tingginya minat juga membuka peluang beredarnya perhiasan palsu. Dengan memahami beberapa ciri sederhana berikut, kamu bisa lebih percaya diri saat memilih kalung emas yang benar-benar berkualitas.
1. Tanda Hallmark pada Kalung

Kadar emas di Indonesia telah diatur resmi lewat SNI 8880:2025, dari 6K (25%) hingga 24K (99,99%). Standar ini jadi acuan jelas bagi produsen maupun pembeli.
Tanda kecil berupa angka atau simbol—disebut hallmark—biasanya ada di bagian pengait. Meski mungil, fungsi tanda ini sangat besar: memastikan logam mulia yang kamu kenakan benar-benar sesuai kadar.
Tradisi ini sudah berjalan sejak abad ke-13 di Eropa sebagai perlindungan konsumen, dan sampai hari ini tetap jadi langkah pertama paling praktis untuk cek keaslian.
2. Tekstur dan Warna Tidak Kusam

Warna dan tekstur sering jadi ciri kasat mata untuk menilai logam mulia. Asli biasanya stabil dan tidak mudah kusam serta tidak meninggalkan noda kehijauan di kulit. Hal ini karena perhiasan berkualitas tetap berkilau meski tersimpan lama.
Namun, hati-hati karena kilau indah saja bukan jaminan. Banyak imitasi tampil semakin meyakinkan, sehingga penilaian visual perlu dukungan metode lain—dari tes magnet, uji asam sitrat, sampai pemeriksaan profesional.
Jadi, detail fisik tetap penting, tapi jangan berhenti di sana kalau kamu ingin benar-benar memastikan memilih kalung emas berkualitas.
3. Material Berkualitas sebagai Dasar

Material adalah fondasi kualitas perhiasan. Ini sebabnya, memahami perbedaan kadar emas perhiasan bisa jadi kunci mengenali asli atau palsunya.
Kalung emas murni 24K memang memikat, tapi secara teknis lunak sehingga mudah tergores, bengkok, bahkan cepat melar sebagai rantai. Sementara emas 18K (±75% emas) lebih ideal untuk pemakaian harian karena ada campuran palladium atau platinum yang meningkatkan kekerasannya. Ini membuat bentuk perhiasan terjaga dan terasa lebih kokoh saat disentuh.
Namun, sebaiknya kamu menghindari paduan berbiaya rendah dengan tembaga berlebihan. Selain stabilitas warnanya tidak konsisten dan daya pakai menurun, tembaga berpotensi mengganggu kenyamanan kulit.
Agar aman, kamu bisa minta penjual untuk menginformasikan komposisi paduan, bukan hanya angka kadar. Apabila ragu, pakai komposisi material sebagai filter sebelum tergoda dengan kilaunya.
4. Berat dan Keseimbangan Kalung

Berat sering jadi bahasa tubuh logam mulia. Oleh karena itu, kalung emas perhiasan asli terasa lebih padat dan seimbang daripada tiruan yang murah.
Secara ilmiah, emas punya kepadatan 19,3 g/cm³—nyaris dua kali lipat dari tembaga (8,9 g/cm³) atau perak (10,5 g/cm³), dua bahan paling sering dipakai untuk imitasi.
5. Sertifikat Resmi dari Toko

Surat-surat perhiasan emas juga menentukan keaslian perhiasan tersebut. Selain mencatat kadar berat atau spesifikasi, sertifikat emas ini memastikan asal-usul perhiasan terdokumentasi rapi.
Dampaknya juga terasa saat kamu menjualnya kembali. Tanpa surat, pembeli biasanya mengenakan potongan sekitar 10-25%, bahkan bisa lebih, tergantung kebijakan toko. Dengan sertifikat, likuiditas lebih baik dan negosiasi lebih kuat, bahkan untuk asuransi atau warisan. Oleh karena itu, simpan salinan fisik dan digital terpisah agar aman.
6. Desain dan Finishing yang Presisi

Finishing adalah perbedaan jelas antara kalung emas asli dan tiruan yang sudah menjadi perhiasan. Perhiasan berkualitas selalu menampilkan detail presisi: engsel bertemu rapat, kait kokoh, pola ukiran simetris, dan permukaan halus tanpa bekas gores kasar.
Bukan sekadar terlihat indah, ini adalah bukti craftsmanship yang sulit dipalsukan. Sebaliknya, imitasi sering tampak “kasar” pada sambungan atau bagian tersembunyi lainnya.
Desain yang rapi dan seimbang adalah yang membuat perhiasan nyaman dikenakan, sekaligus menjadi indikator kuat keaslian yang terlewat oleh pembeli awam.
Mengenali tanda keaslian berarti melindungi diri dari risiko sekaligus menjaga style kamu. Dari hallmark, warna dan material, hingga detail desain, setiap aspek memberi bukti kualitas.
VUE menghadirkan koleksi perhiasan dengan white gold, rose gold, maupun yellow gold yang berpadu lab grown diamond yang berkilau sama indahnya dengan natural diamond. Pilihan ini bukan hanya lebih etis dan modern, tapi juga menambah luxury value setiap desain.
Temukan standar baru keanggunan bersama VUE lewat koleksi kalung emas.
Referensi
Sahara, Ridwan. "Perbedaan SNI 8880:2025 dengan SNI 8880:2020: Apa yang Harus Diketahui Produsen Emas?", 23 May, 2025. https://www.batik.go.id/index.php/post/read/perbedaan_sni_8880_2025_dengan_sni_8880_2020__apa_yang_harus_diketahui_produsen_emas__0.
“Perbedaan 9K, 10K, 12K, 14K, 18K, 22K, Dan 24K: Mana Karat Emas Yang Ideal?” VUE, 22 Mar. 2025, https://vue.id/blogs/news/perbedaan-9k-10k-12k-14k-18k-22k-dan-24k.
McCleary, Josh. “Understanding the Density of Gold - OWNx.” OWNx, 4 Oct. 2024, https://ownx.com/blog/density-of-gold/.
Solá, Ana. “More Couples Are Choosing Lab-Grown Diamonds over Natural Stones for Engagement Rings. Here’s Why.” CNBC, 10 Mar. 2025, https://www.cnbc.com/2025/03/10/more-couples-are-choosing-lab-grown-diamonds-vs-natural-for-engagement-rings.html.