Bukti arkeologis menunjukkan anting sudah ada sejak milenium ketiga SM di Sumeria, misalnya hoop emas dari Royal Tombs of Ur. Memasuki era klasik, Yunani mengembangkan desain canggih: hoop berkepala hewan dan disk berornamen.
Dari penanda status, talisman, hingga fashion statement lintas budaya, jejaknya tak pernah putus. Mari menelusuri perjalanan panjang anting dari masa ke masa.
Jejak Awal: Sumeria hingga Mesir Kuno

Photo by World History
Artifak anting dari Sumeria
Earring pertama kali ditemukan di kota Ur, Sumeria, sekitar 2500 SM. Para pengrajin di sana sudah piawai memukul emas menjadi foil tipis lalu menggulungnya hingga menyerupai bentuk perahu gana—trik cerdas untuk menghemat material sekaligus menghadirkan kesan megah.
Photo by The Metropolitan Museum of Art on pinterest
Artifak anting dari Dinasti New Kingdom
Dari sana juga tradisi menghiasi telinga menyebar, salah satunya ke Mesir Kuno. Pada era New Kingdom (1550-1985 SM), aksesori ini tak lagi hanya untuk bangsawan wanita. Pria juga ikut mengenakannya.
Modelnya juga beragam, dari earplug kaca berwarna yang menonjolkan telinga hingga hoop besar yang memancarkan gengsi. Perhiasan telinga kala itu lebih dari sekadar dekorasi. Keberadaannya menjadi ekspresi social standing dan simbol kuasa, sekaligus penanda identitas budaya yang ingin ditunjukkan ke dunia.
Anting sebagai Simbol Status dan Komunikasi

Photo by Gemhouse with Valkonda on youtube
Sepasang anting dari abad ke-17
Menilik sejarah anting, perhiasan mungil ini pernah melampaui fungsi keindahan dan berperan sebagai bahasa rahasia. Pada abad ke-17 di Prancis, misalnya, Madame de Soubise konon menggunakan sepasang berlian-emerald sebagai kode bagi Louis XIV, tanda bahwa keadaan taman untuk pertemuan terlarang.
Tak berhenti di situ, mutiara raksasa dan emas berat juga menjelma semacam “mata uang visual” yang mengumumkan status sosial pemakainya. Dalam banyak budaya, perhiasan telinga adalah simbol yang dapat menyampaikan pesan tersembunyi sekaligus mempertegas kekuasaan.
Dari ruang istana hingga jalanan kota, kilau yang tergantung di telinga adalah narasi sosial yang hanya dimengerti oleh mereka yang paham kode di baliknya.
Evolusi di Yunani, Romawi, dan Eropa Awal

Photo by Greek Art
Anting dengan inner spiral timbul
Perjalanan anting tradisional di dunia Mediterania membuka babak baru dalam evolusi desain. Yunani Kuno (abad ke-5–4 SM) menampilkan spiral indah, kepala binatang, hingga disk besar dengan liontin yang memamerkan detail granulasinya.

Photo by The Met Museum
Anting crotalia dari Romawi kuno
Masuk ke era Romawi, gaya crotalia—dengan precious stone berayun yang berkilau setiap bergerak—jadi simbol keanggunan elite. Catatan arkeologi juga menunjukkan lonjakan permintaan emas dan batu berharga seiring ekspansi Romawi.
Hal ini menegaskan bahwa pehiasan bukan sekadar mode di era itu, tapi juga cermin ekonomi. Seiring teknologi pengolahan logam dan teknik pemotongan batu berkembang, bentuk-bentuknya makin kompleks dan teatrikal.
Warisan tersebut bertahan hingga memasuki Eropa awal, menginspirasi gaya yang lebih besar yang sarat makna simbolik. Dari sini, aksesori telinga semakin tegak berdiri sebagai penanda budaya sekaligus kekuatan visual yang sulit diabaikan.
Memasuki Eropa awal, warisan ini bertahan, menginspirasi gaya yang lebih besar dan sarat makna simbolik. Dari sini, aksesori telinga semakin tegak berdiri sebagai penanda budaya sekaligus kekuatan visual yang sulit diabaikan.
Zaman Gelap hingga Renaissance

Photo by The Tudor Intruders on facebook
Potret Raja Charles I dan anting mutiaranya
Memasuki Abad Pertengahan, kilau aksesori telinga meredup nyaris hilang. Rambut panjang, veil, hingga penutup kepala menutupi telinga sehingga perhiasan tak lagi tampak.
Namun, kebangkitan datang di era Renaissance abad ke-16. Anting wanita berhias mutiara menjuntai kembali populer, terutama lewat pengaruh Spanyol dan Italia.
Tak hanya perempuan, pria pun ikut mengadopsinya—Raja Charles I bahkan sering tampil percaya diri dengan sepasang anting mutiara.
Abad 18–19: Girandole, Victorian, dan Revolusi Desain

Photo by Inez Stodel
Anting girandole dari abad ke-18
Abad ke-18 melahirkan gaya girandole dan pendeloque—rangkaian liontin panjang yang berayun anggun di bawah cahaya lilin pesta malam. Orang-orang kala itu memakainya untuk menegaskan kelas sosial dan selera aristokrat Eropa.

Photo by 1stDibs on pinterest
Anting Iberian pendeloque dari abad ke-18
Peralihan ke abad ke-19 kemudian ditandai revolusi industri yang memudahkan produksi massal perhiasan, sekaligus penemuan tambang baru—termasuk berlian Brazilia pada 1724—sehingga semakin mudah menjangkau kilau batu mulia.
Era Victoria membawa ledakan variasi: motif fauna, mosak bergaya Romawi, hingga material unik seperti tortoiseshell ikut meramaikan tren. Dari sini, perhiasan telinga berkembang bukan sekadar aksesoris, melainkan cermin identitas personal sekaligus representasi zaman yang terus berubah.
Abad 20 hingga Kini: Anting sebagai Fashion Identity

Photo by Lang antiques
Anting dengan diamond dan onyx dari abad ke-20
Memasuki abad ke-20, perhiasan telinga makin eksploratif. Era Art Deco 1920–30an) menghadirkan desain geometris dengan batu warna-warni dan gaya tutti frutti yang eksotis. Lompatan besar muncul di dekade 60-an hingga 70-an ketika piercing kembali populer, yang kemudian menjadikan stud dan hoop tren massal.
Kini, sekitar 73% perempuan mengenakan perhiasan harian dan 87% rutin memakai aksesori telinga. Dari haute couture hingga streetwear, anting emas dan material lainnya menjelma identitas fashion universal, menyatukan tradisi, status, dan ekspresi diri lintas generasi.
Dari simbol kuasa kuno hingga ekspresi gaya masa kini, perhiasan telinga terus berevolusi. VUE menghadirkan koleksi dengan lab grown diamond dengan sentuhan kemewahan yang etis sekaligus modern—saatnya eksplorasi pilihan eksklusif yang menegaskan karakter lewat anting.
Baca juga: Sejarah Lab-Grown Diamonds: dari Penemuan hingga Tren Terbarunya
Referensi
The Tudor Intruders -and More. https://www.facebook.com/thetudorintruders/posts/-charles-i-the-king-with-the-pearl-earring-one-of-the-most-famous-pearls-of-the-/1085193449917074/.
Collier, Irina. “A Brief History Of Earrings from Ancient Times to Today.” All Diamond, 24 May 2022, https://alldiamond.co.uk/a/blog/a-brief-history-of-earrings.
“Earrings: Ancient to Avant-Garde.” Antique Jewelry University, 29 May 2025, https://www.langantiques.com/university/earrings/.
“10 Surprising Facts You Didn’t Know About Diamonds.” The Estate Watch And Jewelry Company®, https://www.watchlink.com/blogs/news/facts-about-diamonds.
“Jewelry Market Statistics (2023).” Classy Women Collection, 4 July 2025, https://classywomencollection.com/blogs/fashion-guide/jewelry-market.